119,5 Juta Warga Diprediksi Bepergian saat Nataru

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi(Insi Nantika/MI.)

HASIL survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan, sebanyak 119,5 juta orang diperkirakan melakukan perjalanan pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026. Mobil pribadi mendominasi mobilitas pada periode tersebut.

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyampaikan prediksi tersebut meningkat 2,71% dibandingkan periode Nataru tahun sebelumnya.

Dari total proyeksi tersebut, rinciannya sekitar 21,28% atau 60,53 juta orang diperkirakan melakukan perjalanan khusus untuk momentum Natal dan Tahun Baru. Lalu, 7,09% atau 20,17 juta orang akan bepergian saat Natal saja, sementara 13,64% atau 38,80 juta orang memilih bepergian pada libur Tahun Baru.

"Penggunaan mobil pribadi jadi yang terbanyak menurut hasil survei, angkanya mencapai 42,78 persen atau 51,12 juta orang," kata menhub dalam media briefing  Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Nataru 2025/2026 di Jakarta, Jumat (5/12).

Moda transportasi lain yang banyak dipilih yaitu sepeda motor dengan 18,41% atau 22 juta orang, yang menggunakan bus 8,17% atau 9,76 juta orang, mobil sewa dengan 7,43% atau 8,87 juta orang, serta mobil travel 6,39% atau 7,64 juta orang.

Sementara itu, moda transportasi jarak jauh seperti pesawat digunakan oleh sekitar 3,57% atau 4,27 juta orang, diikuti kereta api jarak jauh dengan 3,29% atau 3,94 juta orang, kapal penyeberangan dengan 3,14% atau 3,75 juta orang, kapal laut dengan 2,20% atau 2,62 juta orang, dan commuter line dengan 1,93% atau 2,30 juta orang.

Menhub menambahkan, peningkatan minat bepergian masyarakat dipengaruhi beberapa faktor, antara lain libur sekolah yang bertepatan dengan masa Nataru, perbaikan infrastruktur transportasi, serta meningkatnya minat wisata. Faktor budaya juga mendorong mobilitas, khususnya bagi masyarakat yang merayakan Natal di kampung halaman, selain aspek ekonomi yang ikut mendukung.

Kemenhub juga memproyeksikan pergerakan kendaraan dari wilayah Jabodetabek. Total kendaraan yang keluar Jakarta diperkirakan mencapai 2,9 juta unit. Dari jumlah tersebut, sekitar 1,3 juta unit diperkirakan menuju arah timur melalui Tol Jakarta-Cikampek. Pemerintah dan operator jalan tol, termasuk Jasa Marga, akan menyiapkan rekayasa lalu lintas seperti penerapan one way bila diperlukan.

Menhub kemudian berharap dengan adanya diskon tarif untuk moda transportasi pesawat, kereta api, dan kapal laut, dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai stimulus untuk meringankan biaya perjalanan.

"Dengan adanya diskon ini, pemerintah berharap masyarakat dapat memperoleh tiket dengan harga yang lebih terjangkau,
khususnya selama periode Natal dan Tahun Baru," pungkasnya. (H-4)