Tenaga medis ( kanan ) memeriksa kondisi kesehatan warga yang mengungsi akibat banjir dan longsor ( kiri ) di Tapanuli Tengah.(MI/Januari Hutabarat)
DI tengah luka besar yang ditinggalkan banjir bandang dan longsor di Kabupaten Tapanuli Tengah, satu kabar menenangkan datang dari sektor kesehatan.
Sebanyak 372 tenaga medis yang terdiri dari dokter, perawat, tenaga kesehatan puskesmas, serta personel kesehatan TNI dan Polri telah dikerahkan untuk memastikan setiap warga di pengungsian mendapatkan perawatan yang layak.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah, Lisnawati Panjaitan, menegaskan bahwa koordinasi antarinstansi berjalan baik sejak hari pertama bencana. Hal ini membuat pelayanan kesehatan darurat dapat dilakukan secara cepat dan terarah.
“Hingga saat ini, kami belum menemukan adanya penyakit menular di lokasi pengungsian. Setiap pasien yang membutuhkan perawatan lebih lanjut langsung kami rujuk ke rumah sakit dengan fasilitas lengkap,” ujar Lisnawati kepada Media Indonesia, Jumat (5/12).
Selain fokus pada penanganan darurat, Lisnawati juga memastikan bahwa pemerintah daerah tidak tinggal diam untuk memikirkan dampak jangka panjang.
Dinas Kesehatan berencana mengajukan proposal pengadaan alat kesehatan dan perbaikan sarana prasarana puskesmas yang rusak akibat bencana.
Proposal ini akan dikirim ke Kementerian Kesehatan paling lambat satu minggu ke depan, sejalan dengan arahan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
Sementara itu, persediaan obat-obatan bagi para pengungsi dinilai masih mencukupi untuk kebutuhan pelayanan kesehatan selama masa tanggap darurat berlangsung.
Langkah cepat dan terkoordinasi ini diharapkan dapat memberikan ketenangan bagi masyarakat, sekaligus menunjukkan bahwa pemerintah hadir secara nyata dalam menjaga kesehatan dan keselamatan warga terdampak bencana. (H-2)

14 hours ago
1





















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5379583/original/008279300_1760351169-Artboard_1_copy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5378189/original/057508300_1760218015-AP25284765147801__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5348124/original/066186800_1757768591-persebaya.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5367784/original/099774300_1759313808-Sherhan-Kalmurza.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5377650/original/070250500_1760140104-AP25283706908321.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5277047/original/083807100_1751975773-Sakit_mag.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5325476/original/093684600_1755998966-MPL_ID_S16_01.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5376773/original/003374000_1760018952-yaniv-knobel-UvkIx6DMTMk-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4975262/original/049835800_1729563717-trombosit-adalah.jpg)

![[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: Wamenkes Baru dan Eliminasi Tuberkulosis](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/y0KuB7erhDJ6TbtDuKZCqONsZYw=/1200x675/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5376817/original/095760700_1760054336-WhatsApp_Image_2025-10-09_at_4.52.47_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5369643/original/010833600_1759476021-IMG-20251003-WA0016.jpg)

English (US) ·