Deteksi Trauma Korban Galodo, Puskesmas Pauh Pakai Rekaman Gemuruh Air

Ilustrasi proses evakuasi warga korban banjir galodo(Dok: Diskominfo Padang Pariaman)

KEPALA Puskesmas Kecamatan Pauh, Kota Padang, dr Meilia Arianti, menjelaskan pihaknya sedang menjalankan pelayanan trauma healing bagi warga terdampak banjir galodo. Tim Pelayanan Kesehatan Puskesmas Pauh menggunakan bantuan suara gemuruh air untuk mendeteksi trauma sejumlah warga di Batu Busuk Lambuang Bukik Kecamatan Pauh, Kota Padang.

"Hasil pemeriksaan kesehatan sejumlah warga terdampak galodo di tempat pengungsian di Batu Busuk Lambuang Bukik, kami mendapati enam orang mengalami stres. Salah satu metodenya kami menggunakan rekaman gemuruh air," kata Meilia Arianti di Padang, Jumat (5/12).

Pelayanan itu merupakan bagian dari trauma healing bagi warga terdampak banjir galodo. Trauma healing tak hanya diperlukan bagi anak-anak tapi juga untuk dewasa dan orang tua. Menurut dia, bagi mereka yang masuk kategori trauma, tim pelayanan kesehatan memberikan treatment khusus untuk warga tersebut.

Menurut Meilia, dari keenam yang warga mengalami stres dan trauma akibat banjir galodo semuanya perempuan, empat di antaranya berusia di atas 70 tahun dan dua lainnya umur 40 tahunan. Secara selintas orang dimaksud sehat seperti biasa, namun ketika diperdengarkan suara gemuruh air, perempuan itu berteriak histeris.

"Sekilas ia sehat, seperti biasa. Namun ternyata setelah dilakukan diperdengarkan gemuruh air ia histeris sehingga dipastikan mengalami trauma, dan kami memberikan perhatian dan pendampingan khusus," ucapnya.

Menurut dia, untuk menghilangkan trauma pada orang dewasa butuh waktu, terutama bagi mereka yang sudah berusia lansia.

Sementara itu Dinas Kesehatan Kota Padang dibantu sejumlah institusi seperti TRC PT Semen Padang, relawan dari kampus memberikan trauma healing di kawasan Batu Busuak Luambuang Bukik dan di kawasan banjir bandang Lubuk Minturun juga di Kota Padang. Salah satunya yang mendapat trauma healing juga di sebuah sekolah SD Batu Busuk RT02. Para siswa dipandu para gurunya mengikuti trauma healing untuk menghilangkan trauma mereka akibat banjir galodo.

"Saya tadi ke sekolahan, tapi tidak belajar dan setelah ada kegiatan dari ibu (guru) kembali pulang," ucap Afit, salah seorang siswa SD Bustanul Ulum.

Afit juga menceritakan peristiwa yang membuat rumah tinggal keluarganya hanyut tersapu galodo. "Rumah saya hilang kena banjir, saya sekarang tinggal di rumah nenek di sini," kata Afit yang mengaku kurang tidur.(Ant/M-2)