Gemini AI Kini Bisa Riset Lebih Dalam dengan Deep Research, Bagaimana Cara Kerjanya?

Liputan6.com, Jakarta - Gemini AI kini dapat mengambil data dari email dan dokumen pengguna sambil melakukan pencarian “riset mendalam”.

Google menyebut fitur ini sebagai salah satu yang paling banyak diminta yaitu Gemini Deep Research, sebuah fitur agensi yang dirancang untuk membuat laporan riset, bukan hanya menjawab pertanyaan. 

Dilansir The Verge, Jumat (14/11/2025), chatbot ini akan membuat rencana riset multilangkah, lalu melakukan serangkaian pencarian web untuk menghasilkan laporan yang dapat pengguna minta untuk dimodifikasi dengan informasi tambahan atau mengekspor semuanya ke dalam Google Doc atau podcast yang dihasilkan AI.

Setelah riset mendalam dipilih pada bilah perintah Gemini, pengguna dapat memilih salah satu dari empat opsi yang mereka inginkan untuk digunakan Gemini, seperti Google Search, Gmail, Drive, dan Chat.

Artinya, Gmail, Document, Slides, Spreadsheet, dan PDF pengguna di Drive serta log obrolan pengguna (jika pengguna menggunakan Google Chat) akan menyediakan konteks untuk model AI Google. 

Dilansir Google, kini pengguna dapat memulai analisis pasar untuk produk baru dengan meminta Deep Research menganalisis dokumen, rangkaian email terkait, dan rencana proyek.

Pengguna juga bisa membuat laporan kompetitor tentang produk pesaing yang membandingkan data web publik dengan strategi, spreadsheet perbandingan, dan obrolan tim.

Untuk mengakses Deep Research, cukup pilih opsi Deep Research di kotak perintah untuk memulai dan biarkan Gemini melakukan riset untuk pengguna.

Untuk saat ini, fitur tersebut hanya tersedia di desktop, tetapi Google mengatakan akan segera meluncurkannya ke perangkat seluler dalam beberapa hari mendatang.

Fitur ini didukung oleh model Gemini 2.5, Deep Research, yang mana tidak hanya sekadar mencari informasi namun juga beroperasi secara cerdas di setiap tahapan riset. Kemampuannya semakin ditingkatkan untuk menghasilkan laporan yang lebih mendalam dan detail.

Deep Reseacrh bekerja melalui empat tahap yang terstruktur, antara lain:

• Perencanaan

Deep Research akan mengubah perintah pengguna menjadi rencana riset terstruktur yang dipersonalisasi.

• Penelusuran

Deep research secara mandiri menelusuri dan menjelajahi secara mendalam web dan Gmail, Drive, dan Chat untuk menemukan informasi yang relevan.

• Penalaran

Deep research menampilkan alur berpikirnya saat menganalisis informasi yang telah dikumpulkan secara berulang dan melakukan penalaran lebih lanjut sebelum melakukan langkah berikutnya.

• Pelaporan

Deep research memberikan laporan riset kustom yang komprehensif dengan lebih banyak detail dan insight dalam hitungan menit yang juga tersedia sebagai ringkasan audio untuk mempercepat pekerjaan pengguna.  

Dengan Deep Research, kegiatan riset yang paling kompleks dapat teratasi. Pengguna juga memiliki kendali penuh atas jawaban yang diberikan. Pengguna dapat mengubah laporan yang dihasilkan menjadi berbeda seperti konten interaktif, kuis, ringkasan audio, dan lainnya melalui fitur Canvas.

Di sisi lain, Apple hingga saat ini masih menghadapi kendala dalam hal kecerdasan buatan (AI) di Siri mereka, dan disebut akan memanfaatkan teknologi Google Gemini. untuk memperkuat kemampuan asisten virtual miliknya tersebut.

Mengutip laporan Mark Gurman di Bloomberg via Cnet, Selasa (4/11/2025), Apple berencana memakai Gemini AI mentenagai Siri versi baru yang dijadwalkan rilis pada musim semi 2026, bersamaan dengan update iOS 26.4.

Gurman menjelaskan, model Gemini akan berjalan di server Private Cloude Compute milik Apple untuk menangani kebutuhan pengguna. Perusahaan juga menjamin privasi karena seluruh pemrosesan dilakukan di infrastruktur Apple tanpa berbagai data eksternal.

Siri versi baru diklaim mampu menjawab pertanyaan pribadi, seperti "temukan rekomendasi buku dari ibu" dengan mengakses data di perangkat secara langsung.

Bloomberg sebelumnya melaporkan, arsitektur Siri terdiri dari tiga bagian: perencanaan kueri, sistem pencarian pengetahuan, dan modul peringkas. Gemini sendiri akan memperkuat dua di antaranya, yaitu perencanaan dan peringkasan.

Berbekal Gemini AI, Siri versi baru diyakini dapat memahami lebih banyak konteks dunia nyata dan menjawab pertanyaan umum tanpa perlu kembali ke hasil pencarian web seperti sebelumnya.

Meski begitu, raksasa teknologi berbasis di Cupertino tersebut tidak akan menonjolkan kemitraan ini di publik. Semua fitur baru Siri akan tetap dikemas sebagai teknologi buatan Apple, dan dijalankan lewat server mereka sendiri.

Sebenarnya, kemitraan ini tidak terlalu jauh berbeda dengan kolaborasi Google dengan Samsung yang memakai teknologi Gemini dalam fitur Galaxy AI.

Bila benar terjadi, diharapkan kerja sama ini bisa menutup celah pengembangan model bahasa besar (LLM) Apple yang hingga saat ini masih tertinggal dari perusahaan teknologi lainnya.

Google Gemini AI mendapat pembaruan yang memungkinkan pengguna lebih mudah untuk mengubah file atau ide menjadi sebuah presentasi melalui fitur Canvas.

Lebih tepatnya, Gemini Canvas kini dapat menghasilkan presentasi lengkap dari prompt atau dokumen yang diunggah.

Caranya cukup menulis beberapa kalimat arahan, dan nantinya Canvas akan membuat slide lengkap dengan teks, tata letak, bahkan gambar yang relevan dalam hitungan detik. Setelah Gemini membuat slide, pengguna dapat mengedit secara langsung atau mengekspor ke Google Slides. 

"Pengguna cukup memberikan topik atau unggah sumber, dan aplikasi akan menghasilkan satu set slide lengkap, berisi tema dan gambar atau foto yang relevan. Kemudian ekspor ke Google Slides untuk menyelesaikan presentasi dengan mudah," tulis Google di blog resminya, dikutip Selasa (4/11/2025).

Pengguna dapat melakukan langkah sederhana berikut ini di Gemini Canvas, seperti:

1. Ketik topik atau unggah sumber seperti dokumen, garis besar, atau laporan.
2. Gemini akan menghasilkan presentasi lengkap. Secara otomatis meringkas ide-ide utama ke dalam sli...