Dinding tanggul laut di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, rusak dan menyebabkan banjir rob .(Metrotvnews/Yurike Budiman)
TANGGUL laut di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, kembali menjadi sorotan setelah muncul video yang memperlihatkan rembesan air laut masuk ke permukiman warga. Kebocoran di empat titik itu disebut sudah terjadi selama tiga tahun tanpa penanganan serius.
Ketua RT 15/RW 17 Muara Baru, Dewi Nawati, mengaku telah berkali-kali melaporkan kondisi tersebut kepada pihak RW, namun perbaikan tak kunjung dilakukan. Ia khawatir bila dibiarkan, tanggul dapat jebol dan memicu banjir besar.
“Kalau tanggul bocor ini sudah dari tiga tahun ke belakang. Kita sudah lapor ke RW tapi tidak ada tanggapan,” ujar Dewi, Jumat (5/12).
Dewi menjelaskan, banjir rob yang terjadi sejak kemarin hingga hari ini berdampak pada tujuh RT di wilayahnya. Kondisi itu diperparah oleh bocornya tanggul yang berada di bawah kewenangan Pelindo. “Terdampaknya sampai tujuh RT di RW 17. Katanya ini wilayah Pelindo,” ujarnya.
Ia menyebut perhatian pemerintah mulai muncul setelah kondisi itu viral. Petugas dari Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) kemudian dikerahkan untuk melakukan penanganan sementara.
“Mungkin karena sudah viral dan rembesannya parah, gubernur juga turun tangan kerahkan petugas SDA,” kata Dewi.
Genangan yang masuk hingga ke rumah warga menyebabkan aktivitas masyarakat terganggu. Dewi menuturkan dirinya bahkan tidak bisa mengantar anaknya ke sekolah lantaran motor tidak dapat melintasi banjir.
“Jam 10 kemarin itu sudah banjir, tidak bisa lewat mau antar anak sekolah. Banjirnya sampai masuk rumah warga,” ungkapnya.
Warga berharap Pelindo dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera memberikan solusi dan memperbaiki tanggul yang terus memburuk tersebut. (MGN/P-2)

18 hours ago
4





















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5379583/original/008279300_1760351169-Artboard_1_copy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5378189/original/057508300_1760218015-AP25284765147801__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5348124/original/066186800_1757768591-persebaya.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5367784/original/099774300_1759313808-Sherhan-Kalmurza.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5377650/original/070250500_1760140104-AP25283706908321.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5277047/original/083807100_1751975773-Sakit_mag.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5325476/original/093684600_1755998966-MPL_ID_S16_01.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5376773/original/003374000_1760018952-yaniv-knobel-UvkIx6DMTMk-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4975262/original/049835800_1729563717-trombosit-adalah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5369643/original/010833600_1759476021-IMG-20251003-WA0016.jpg)

![[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: Wamenkes Baru dan Eliminasi Tuberkulosis](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/y0KuB7erhDJ6TbtDuKZCqONsZYw=/1200x675/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5376817/original/095760700_1760054336-WhatsApp_Image_2025-10-09_at_4.52.47_PM.jpeg)

English (US) ·