Tidak Ada Bahaya, tapi Tetap Takut pada Malam Hari: Sebuah Tinjauan Biologis

3 hours ago 8
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ilustrasi penulis pulang jalan sendirian menuju kos. Sumber: Foto pribadi

Pada malam hari, suasana yang sunyi dan minim pencahayaan sering membuat seseorang lebih siaga saat berjalan di tengah malam, meski sebenarnya secara objektif aman. Detak jantung bisa terasa meningkat karena otak cenderung menafsirkan kegelapan sebagai kemungkinan sinyal ancaman. Kira-kira bagaimana dapat terjadi peristiwa demikian?

Malam kerap dikaitkan sebagai waktu yang berisiko karena gelap menimbulkan keterbatasan penglihatan yang pastinya membuat seseorang berspekulasi hal-hal negatif. Dalam kondisi seperti inilah, pikiran seseorang cenderung mudah mengarah pada kemungkinan yang negatif, seperti contohnya kemungkinan adanya pencurian, gangguan makhluk halus, berbagai macam asumsi negatif dari warga sekitar, dan sebagainya. Pengaruh media hingga pengalaman pribadi ikut memperkuat anggapan bahwa malam adalah waktu yang perlu diwaspadai.

Sensasi takut pada malam hari merupakan respons alami karena tubuh masih membawa mekanisme pertahanan warisan nenek moyang yang menganggap bahwa malam hari merupakan waktu yang tidak baik untuk beraktivitas. Dahulu, malam dipandang berisiko karena dianggap banyak predator aktif pada malam hari, seperti hewan pemangsa harimau, singa, serigala yang berburu pada malam hari.

Persepsi tersebut mendorong terbentuknya ketakutan terhadap kegelapan sebagai strategi bertahan hidup, reaksi ini dikenal sebagai “fight or flight” dan dipicu oleh pelepasan hormon stres.

Berikut penjelasan lebih dalam terkait perasaan takut pada malam hari;

Contohnya saat melihat kucing yang berhadapan dengan anjing dan menunjukkan perlawanan, seperti memukul hingga mencakar di tengah situasi dalam ancaman. Reaksi serupa ditemukan saat seseorang berjalan sendirian di tengah malam. Walau secara objektif tampak aman, sel-sel otak yang berfungsi sebagai “alarm” nyatanya akan tetap aktif. Rasa takut saat keluar malam dipicu oleh pelepasan hormon stres di otak, terutama amigdala dan hipotalamus yang mengatur respons terhadap ancaman.

Pada tahap pelepasan hormon stres yang disebut “alarm”, kelenjar adrenal melepas hormon epinefrin, hormon kortisol, dan hormon aldosteron. Hal ini tertuang pada buku Kalat, J.W. (2020)

Sistem saraf simpatik memiliki jalur neuron yang pendek karena dituntut untuk memberikan respons cepat, sebagai contohnya, ia meningkatkan kecepatan denyut jantung, meningkatkan tekanan darah, mempercepat laju pernapasan, hingga mendilatasi pupil.

Proses terakhir yaitu resistensi, manusia akan memilih salah satu respons yang sesuai dengan kapasitas dirinya. Apakah manusia mampu berlari atau menyerang. Ketika pelarian berhasil atau saat ia berhasil mengalahkan predator, kortisol akan turun setelah ancaman berlalu. Hal ini juga tertuang pada buku Kalat, J.W. (2020)

Sensasi takut saat berada di luar pada malam hari merupakan reaksi biologis yang normal dan berakar pada mekanisme pertahanan manusia sejak zaman nenek moyang. Kegelapan membatasi penglihatan dan membuat otak lebih peka terhadap kemungkinan ancaman, sehingga memicu aktivasi amigdala, hipotalamus, dan pelepasan hormon stres oleh kelenjar adrenal. Proses ini menggerakkan sistem saraf simpatik untuk mempersiapkan tubuh menghadapi bahaya melalui respons “fight or flight”.

Walaupun situasinya sering kali aman, tubuh tetap bereaksi dengan meningkatkan detak jantung, kewaspadaan, dan energi cadangan. Setelah ancaman dianggap hilang, kadar hormon stres menurun dan tubuh kembali ke kondisi stabil. Dengan demikian, sensasi takut pada malam hari bukan tanda kelemahan, melainkan “alarm” normal dari bagian sistem perlindungan alami yang membantu manusia bertahan hidup.

Jika rasa takut terus muncul karena faktor eksternal, seperti area yang benar-benar rawan atau minim penerangan, maka perbaikan lingkungan harus diprioritaskan. Di sisi lain, jika kecemasan lebih banyak dipicu oleh persepsi negatif, maka latihan regulasi stres dan edukasi mengenai cara kerja sistem pertahanan tubuh dapat membantu menurunkan reaksi biologis yang tidak diperlukan. Dengan memahami cara tubuh bekerja dan menilai situasi secara objektif, seseorang dapat merespons malam hari secara lebih adaptif tanpa terjebak pada kewaspadaan berlebihan.

Read Entire Article