Unimal Lhokseumawe Gratiskan Reparasi Alat Elektronik untuk Korban Banjir Sumatra

im relawan dari Program Studi Teknik Elektro bersama Himatro (Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro) Universitas Malikussaleh (Unimal) Lhok Seumawe, Aceh, sedang menggelar layanan reparasi gratis perangkat elektronik untuk korban banjir Aceh(MI/Amiruddin Abdullah)

BANJIR bandang yang meluluhlantakkan kawasan Provinsi Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat membuat para korban seperti tidak berdaya. Mulai dari arus tranportasi lumpuh, listrik PLN mati, telekomunikasi terputus, rumah porak-poranda hingga peralatan fasilitas di dalamnya rusak berantakan. 

Menolong korban selamat dan menyelamatkan barang yang tersisa merupakan suatu harapan besar. Tujuannya agar para warga terdampak bencana segera bisa pulang ke rumah dan bisa hidup normal sebagai mana sedia kala. 

Merespon kondisi di lapangan, Program Studi Teknik Elektro bersama Himatro (Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro) Universitas Malikussaleh (Unimal) Lhokseumawe, Aceh, menggelar layanan reparasi gratis untuk perangkat elektronik. Aksi reparasi sosial kemanusiaan itu dibangun untuk membantu korban bencana alam tersebut.

Bantuan memperbaiki peralatan elektronik ini juga guna meringankan beban bencana bagi mahasiswa dan masyarakat, terutama yang berada di kawasan Aceh Utara dan Lhokseumawe. Mengusung tema Teknik Elektro Unimal peduli, layanan ini berlangsung selama satu pekan di halaman gedung maintenance Universitas Malikussaleh Bukit Indah.

Sekretaris Jurusan Teknik Elektro Universitas Malikussaleh, Andik Bintoro, mengatakan, kegiatan reparasi itu merupakan bentuk nyata dosen dan mahasiswa teknik elektro dalam membantu korban bencana alam di Aceh. "Banjir besar di wilayah Aceh Utara dan Lhokseumwe, maka sudah pasti banyak perangkat elektronik masyarakat terendam. Dengan kehadiran kami dalam kegiatan ini, mudah-mudah bisa membantu para korban," ucap Andik Bintoro. 

Untuk reparasi atau perbaikan dilakukan oleh mahasiswa teknik elektro yang tergabung dalam himatro. Mereka akan memeriksa dulu kondisi alat elektronik, baru kemudian melakukan tindakan tepat. 

"Alhamdullilah semoga kegiatan ini bermanfaat bagi masyarakat berdampak," kata Andik.

Adapun perwakilan Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro, Wahyu Riansyah, mengatakan, setelah mengetahui aksi sosial tersebut, banyak masyarakat terdampak banjir datang ke posko membawa peralatan elektronik yang rusak. Sekitar 22 unit peralatan elektronik telah berhasil diperbaiki dan kembali berfungsi.

"Perangkat elektronik yang sudah diperbaiki yaitu kipas angin 13 unit, penanak nasi (rice cooker) 5 unit, kulkas 3 unit, pompa Air 1 unit, pengering rambut (hair dryer) 1 unit," rinci Wahyu.

Kegiatan layanan reparasi gratis ini dibuka hingga Hari Sabtu (6/12). Bagi yang membutuhkan silakan datang dan membawa peralatan elektronik yang rusak.

"Silakan datangi tempat kami, InsyaAllah kami akan melayani sesuai kemampuan," ungkap akademisi Elektronik Universitas Malikussaleh lainnya Multazam.(M-2)