Derby Romero Bicara Rebutan Warisan: Kalau Ada Anggota Keluarga Tersakiti, Enggak Akan Berkah

Liputan6.com, Jakarta - Syuting film Wasiat Warisan di Pulau Samosir, Sumatra Utara, tahun lalu meninggalkan kesan mendalam di benak Derby Romero. Bintang film Petualangan Sherina menarik banyak hikmah khususnya soal nilai-nilai keluarga.

Wasiat Warisan mengisahkan Pak Gomgom (Hamka Siregar) yang mewariskan sebuah hotel di Pulau Samosir kepada tiga anaknya, yakni Tarida (Sarah Sechan), Ramona (Astrid Tiar), dan Togar (Derby Romero).

Derby Romero menyebut, setelah syuting, sudut pandangnya terhadap keluarga tak bergeser. Keluarga adalah yang terpenting dan utama. Namun, pelantun “Gelora Asmara” menyadari, warisan tak bisa lepas dari yang namanya keluarga.

“Kalau bergeser enggak, karena dari dulu buat aku keluarga selalu nomor satu. Aku juga percaya kalau kita rebutan warisan lalu salah satu anggota keluarga kita ada yang tersakiti (hatinya), enggak akan berkah,” kata Derby Romero.

Trailer Film Indonesia Gak Nyangka..!!

Dalam wawancara eksklusif dengan Showbiz Liputan6.com di Gedung KLY Jakarta Pusat, baru-baru ini, Derby Romero menjanjikan yang disajikan film Wasiat Warisan bukan soal rebutan warisan melainkan lebih dari itu.

Ini tentang nilai keluarga yang universal. Derby Romero lalu mengenang momen syuting bareng Sarah Sechan dan Astrid Tiar. “Menyenangkan sekali karena aku kenalnya sudah lama. Dengan Teh Sarah juga sering ketemu,” akunya.

“Jadi, begitu main enak banget karena chemistry (secara alami) sudah terbentuk. Dua-duanya memang rusuh dan berisik ha ha ha!” ungkap Derby Romero seraya menyebut Togar tokoh yang mandiri tapi manja, manis, dan penyayang.

Film Wasiat Warisan tayang di bioskop Indonesia mulai 4 Desember 2025. Derby Romero mengenang adegan paling susah selama syuting di Pulau Samosir. Adegannya sih tidak susah. Cuacanya yang kurang bersahabat.

“Kalau ditanya yang paling susah dan aku ingat hingga sekarang, syuting di depan hotel, siang, terik, aku sampai buka baju. Saking panasnya luar biasa. Siang itu bisa panas banget kalau malam dingin banget. Di sana, cuacanya memang kayak begitu,” urainya.

Berkaca pada pengalaman ini, Derby Romero yang sudah 25 tahun berakting belajar satu hal penting tentang keaktoran. “Kita sebagai aktor, salah satu tugas kita adalah adaptif terhadap lingkup kerja baik lokasi syuting maupun sutradaranya,” tutup Derby Romero.