Pengamat: Wacana Revisi Kedudukan Polri Abaikan Desain Konstitusional Reformasi

1 day ago 4
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Wacana Revisi Kedudukan Polri Abaikan Desain Konstitusional Reformasi Ilustrasi .(Antara)

PAKAR hukum tata negara (HTN) Muhammad Rullyandi menilai wacana menempatkan Polri di bawah kementerian menunjukkan ketidaktepatan membaca desain ketatanegaraan pascareformasi. 

Menurutnya, posisi Polri di bawah Presiden merupakan konstruksi konstitusional yang telah dirumuskan sebagai bagian dari reformasi sektor keamanan dan tidak dapat diubah secara serampangan.

Rullyandi menegaskan, kedudukan Polri saat ini merupakan hasil keputusan politik hukum yang telah final. Struktur tersebut dibangun melalui Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 serta TAP MPR Nomor VI dan VII Tahun 2000, yang menegaskan pemisahan TNI dan Polri serta mendudukkan kepolisian sebagai alat negara dalam penegakan hukum.

Kedudukan Polri di bawah Presiden merupakan hasil perumusan mendalam dari agenda reformasi. Menempatkan Polri di bawah kementerian tidak hanya keliru secara konsep, tetapi berpotensi merusak desain ketatanegaraan yang sudah mapan.

Ia mengingatkan bahwa perjalanan reformasi kelembagaan Polri sejak awal kemerdekaan telah memperlihatkan berbagai perubahan struktur, termasuk ketika Polri sempat berada di bawah Perdana Menteri. Evolusi tersebut, sambungnya, menunjukkan proses konsolidasi menuju model ideal yang kini diadopsi.

Perubahan historis itu juga menegaskan bahwa negara telah menentukan pilihan final, yakni Polri berada langsung di bawah Presiden sebagai bagian dari konsolidasi demokrasi.

Secara filosofis, Rullyandi menilai kepolisian menjadi pilar penting negara modern. Ia menyebut berbagai model kepolisian dunia, baik yang terfragmentasi maupun tersentralisasi, dan menilai karakter geografis Indonesia lebih cocok menggunakan model kepolisian terintegrasi yang membutuhkan garis komando jelas.

Prinsipnya, menempatkan Polri di bawah kementerian berpotensi menciptakan lapisan otoritas yang tidak diperlukan. "Menempatkannya di bawah kementerian justru berpotensi menciptakan tumpang tindih kewenangan dan memperpanjang birokrasi,” kata dia, Jumat (5/12).

Rullyandi juga menyoroti keberadaan Kompolnas sebagai organ pendukung negara yang telah menjalankan peran strategis dalam memberi rekomendasi kebijakan kepolisian kepada Presiden. 

Model seperti ini, menurutnya, menjaga keseimbangan antara pengawasan dan efektivitas eksekutif. Struktur yang ada dinilai sudah cukup efisien dan tidak perlu ditambah dengan birokrasi baru.

Ia menilai gagasan menarik Polri ke bawah kementerian bertentangan dengan semangat pembaruan 1998 yang mendorong profesionalisme dan modernisasi kepolisian. Karena itu, ia memandang penempatan Polri di bawah Presiden sebagai pilihan paling rasional dan sesuai dengan kebutuhan negara.

“Desain reformasi sudah jelas. Polri harus tetap berada langsung di bawah Presiden agar mampu menjalankan tugas keamanan dan pelayanan publik secara optimal,” pungkasnya. (Dev/P-2)

Read Entire Article