1 Desember Memperingati Hari AIDS Sedunia: Momentum Mengakhiri Epidemi HIV di 2030

4 days ago 13
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Pada tanggal 1 Desember, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengajak seluruh masyarakat memperingati Hari AIDS Sedunia 2025 dengan tema 'Overcoming Disruption, Transforming the AIDS Response'. Tema ini digagas sebagai seruan kepemimpinan politik berkelanjutan, mendukung kerjasama internasional, dan pendekatan berbasis hak asasi manusia untuk mengakhiri kasus AIDS di tahun 2030.

Mengutip situs WHO pada Senin, 1 Desember 2025, HIV masih menjadi masalah kesehatan utama yang dialami masyarakat global. Menurut data yang tercatat, virus ini telah merenggut sekitar 44,1 juta jiwa. Hingga saat ini, penularannya masih berlangsung di semua negara.

Tahun lalu, jumlah orang dengan HIV mencapai 40,8 juta. Sekitar 630 ribu di antaranya meninggal dan 1,3 juta orang tertular. Saat ini, obat untuk infeksi HIV belum tersedia. Namun, pencegahan, diagnosis dini, penanganan, perawatan yang efektif memungkinkan orang dengan HIV hidup panjang umur dan sehat.

Meskipun progresif selama puluhan tahun, respons terhadap HIV kembali mengalami penurunan. Hal ini terlihat dari layanan gawat darurat yang terganggu dan banyak komunitas yang mengalami risiko serta kerentanan yang lebih tinggi. Sementara itu, WHO terus memberikan tekad dengan inovasi komunitas untuk bisa mengakhiri AIDS.

Makna Tema yang Digagas WHO

Tema 'Overcoming Disruption, Transforming the AIDS Response' tidak hanya menjadi langkah WHO untuk menurunkan kasus AIDS. Gagasan tema ini memiliki empat pesan utama yang menjadi makna dan tujuan WHO terkait kasus AIDS di dunia.

1. Prioritas dan Integrasi

Menurut WHO, saat ini respons terhadap HIV mengalami pergeseran. Oleh karena itu, penting untuk tenaga kesehatan melakukan penyesuaian sebagai berikut:

  • Menyederhanakan dan memprioritaskan akses terhadap pencegahan, pengujian, serta pengobatan HIV
  • Penguatan pengelolaan resistensi obat dan penyakit lanjutan HIV
  • Mengintegrasikan layanan HIV dengan pendekatan perawatan kesehatan primer yang mencakup layanan berbasis komunitas kuat

Dengan menerapkan penyesuaian tersebut, negara-negara dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dengan layanan menyeluruh. Selain itu, negara juga mampu mempertahankan keuntungan dan membangun sistem kesehatan tangguh yang melayani semua orang dimana saja.

2. Memberantas Ketidakadilan

Mengakhiri AIDS artinya mengatasi ketimpangan yang juga memicu penularan. Dalam hal ini, anak-anak, remaja dan perempuan dewasa merupakan kelompok paling rentan, terutama di wilayah Afrika. Sedangkan populasi yang menjadi kunci penularan adalah laki-laki yang berhubungan sesama jenis, pengguna narkoba, pekerja seks komersial, dan narapidana.

Dengan demikian, melindungi hak asasi manusia dan memastikan akses pelayanan kesehatan yang merata penting untuk dilakukan. Hal ini menjadi langkah untuk menghentikan infeksi baru dan mencapai kesetaraan kesehatan.

3. Skala Inovasi

Dalam perjuangan melawan HIV, ketahanan dan inovasi penanganan menentukan responsnya. Adanya program seperti lenacapavir atau suntikan enam bulan untuk mencegah HIV, menjadi pengingat bahwa kemajuan terus berlanjut.

Dengan komitmen dan kreativitas, seluruh masyarakat dapat memastikan bahwa penyelamatan, pencegahan, dan pengobatan bisa efektif sekalipun dengan terapi antiretroviral.

4. Pemberdayaan Masyarakat

Masyarakat merupakan penggerak utama dalam merespons HIV. Orang-orang dengan HIV, komunitas rentan, dan populasi kunci, memberi wawasan, keberanian, serta inovasi yang dibutuhkan. Dengan begitu, tantangan kasus HIV yang saat ini dihadapi bisa teratasi.

Sementara itu, kerjasama yang baik dengan tenaga kesehatan dan pemerintah juga bisa membantu mengatasi kasus HIV. Hal ini dibangun atas dasar kepercayaan, kesetaraan, dan tujuan bersama.

Read Entire Article