5 Cara Menyenangkan yang Bantu Otak Jadi Lebih Cerdas

Liputan6.com, Jakarta- Menjadi pintar tak melulu diukur dari kemampuan menghafal atau menguasai berbagai bahasa. Kecerdasan yang sesungguhnya adalah tentang kesehatan otak yang memungkinkan untuk berpikir cepat, daya ingat tajam, dan mampu menyelesaikan masalah dengan mudah.

Selain itu, otak manusia dibekali kemampuan luar biasa agar dapat beradaptasi. Semua ini tidak mudah, ada proses pembelajaran seumur hidup dan rutinitas harian yang dirancang secara sengaja.

Para ahli menyebut, perubahan kecil seperti gaya hidup sehari-hari, mulai bagaimana Anda bergerak, pola tidur, hingga cara bersantai, memiliki kekuatan untuk membentuk ulang jalur saraf tubuh. Lalu bagaimana efeknya? dengan cara meningkatkan kognisi otak yang signifikan dengan seiringnya berjalannya waktu.

Kemudian, untuk mendapatkan fokus yang tajam dan menjamin keselamatan mental dalam jangka panjang. Hal ini sudah terbukti secara klinis, simak dan terapkan tips dari para dokter dikutip dari Real Simple pada Rabu, 19 November 2025.

Jika ingin memiliki otak yang tajam, cerdas hingga usia lanjut, rahasianya ternyata sangat sederhana yaitu dengan mempertahankan jadwal tidur secara konsisten.

Ahli kesehatan otak geriatri, Sahron Brangman,MD menekankan, tidur bukan sekedar waktu istirahat fisik melainkan waktu kerja penting bagi otak.

"Saat kita tidur, otak kita terus bekerja dengan mengonsolidasikan ingatan dan meningkatkan kemampuan kita untuk fokus dan memecahkan masalah," kata Brangman.

Tidur yang cukup dan teratur merupakan kunci utama bagi fungsi kognitif yang optimal. Namun, banyak orang mengabaikan hal ini. 

Kemudian, kurang tidur juga berdampak serius dan mengakibatkan gangguan pada fungsi otak normal sehari-hari.

Oleh karena itu, bagi siapapun yang ingin meningkatkan daya ingat dan kemampuan memecahkan masalah, pastikan jam tidur teratur setiap malamnya.

Kebiasaan lainnya untuk menjaga kesehatan otak yaitu menggerakkan tubuh setiap hari alias berolahraga. Bukan hanya bermanfaat bagi tubuh tetapi juga stimulasi yang kuat bagi fungsi kognitif.

Brangman menuturkan olahraga baik dilakukan di pagi hari, saat istirahat, atau setelah seharian kerja hal ini dapat merangsang kemampuan otak. 

"Olahraga di pagi hari, saat istirahat, atau setelah bekerja dapat merangsang kemampuan otak untuk mempertahankan koneksi jaringan lama dan membangun koneksi baru yang penting untuk kesehatan kognitif," kata Brangman.

Koneksi baru inilah yang membantu otak berpikir lebih cepat dan tajam.

Selain itu, Brangman juga menyarankan, melakukan olahraga ringan setidaknya 30 menit per hari. Mulailah meluangkan waktu setengah jam untuk bergerak agar otak lebih cerdas dan sehat.

Selain tidur dan berolahraga ternyata ada cara menyenangkan yang dapat menjaga otak agar tetap cerdas dan tajam yakni dengan cara mencoba hobi baru secara konsisten.

Brangman juga menjelaskan, otak manusia sangat menyukai tantangan dan hal-hal baru yang wajar. Mengambil tugas atau keterampilan baru, seperti membaca buku, merajut, berkebun, atau melukis dapat merangsang pikiran dengan cara yang positif.

"Mempelajari keterampilan baru merangsang otak, mendorong pembentukan jalur saraf yang membantu kemampuan kita untuk mengerjakan banyak tugas, mengelola stres, dan meningkatkan suasana hati," ujar Brangman.

Berdasarkan review dari Journal of Aging and Health menemukan, orang dewasa yang rutin melakukan aktivitas baru yang menantang menunjukkan peningkatan signifikan dalam fungsi memori.

Faktor lainnya agar otak cerdas itu dengan mempertahankan koneksi sosial secara konsisten. Hal ini dikaitkan dengan fungsi otak jadi lebih kuat dan tajam. 

Kepala Petugas Medis Issac Health, Joel Salinas menekankan, mempertahankan ikatan sosial secara konsisten dengan orang lain dapat mendukung kesejahteraan emosional yang penting untuk kesehatan kognitif.

"Memiliki hubungan Koneksi dengan orang lain baik melalui panggilan telepon, kunjungan, aktivitas kelompok, atau kegiatan sukarela membantu merangsang pemikiran dan mendukung kesejahteraan emosional," kata Salinas.

Dalam praktiknya, Salinas melihat hubungan jelas antara ketidakmampuan seseorang dalam berinteraksi dan kesepian dapat menurunkan kemampuan fungsi otak.

Hal ini membuktikan kesehatan mental dan interaksi sosial sangat berpengaruh dan beriringan dengan kesehatan otak.

Melakukan aktivitas sederhana seperti mendengarkan musik saat beraktivitas dapat menambah moodbooster yang ampuh bagi kinerja mental, terutama jika musik itu sudah akrab di telinga. 

Berdasarkan jurnal Scientific Report, fakta menarik dari memutar musik favorit selama melakukan aktivitas yang membutuhkan ketelitian dapat meningkatkan fokus dan waktu reaksi secara signifikan.

Direktuk Sains berasal dari Brain.fm, Kevin Woods menjelaskan, efek luar biasa jika mendengarkan jenis musik tertentu terletak pada gelombang orak yang secara alami dengan melakukan aktivitas menggerakan tubuh secara teratur.

"Musik dengan modulasi cepat dapat menyinkronkan aktivitas gelombang otak dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh musik latar biasa," ujar Woods.

Woods dan timnya menunjukkan mendengarkan jenis musik khusus yang dirancang agar sesuai dengan ritme otak selama beberapa menit dapat meningkatkan aktivitas otak yang berkaitan dengan fokus hingga 119 persen.

Singkatnya, musik dapat mengoptimalkan jaringan otak untuk perhatian dan memori yang membantu menyelesaikan tugas lebih efektif. Jadi, jika mengalami kesulitan berkonsentrasi, Playlist yang tepat menjadi solusinya.