Google Dituduh Gunakan Data Gmail Pengguna untuk Latih Gemini AI

1 week ago 13
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Google kembali menghadapi sorotan publik setelah unggahan viral di media sosial menuding perusahaan tersebut diam-diam memanfaatkan pesan Gmail untuk melatih model kecerdasan buatan (AI).

Dilansir Gizmochina, Sabtu (29/11/2025), setelah sebuah blog Malwarebytes menuduh Google mengubah kebijakannya, memicu kekhawatiran bahwa email dan lampiran pengguna diam-diam digunakan untuk melatih sistem Gemini AI.

Namun, klaim tersebut segera dibantah Google. Menurut perusahaan, unggahan viral itu menyesatkan dan salah memahami cara kerja fitur Gmail. Beberapa pengguna melaporkan fitur-fitur ini diaktifkan kembali setelah dinonaktifkan, yang semakin memperburuk keadaan.

Kebingungan ini bermula dan cara kerja fitur-fitur pintar Gmail, seperti Smart Compose, pelacakan penerbangan, dan penyortiran otomatis mengandalkan analisis data lokal untuk mempersonalisasi pengalaman pengguna, bukan untuk melatih sistem AI global.

Mengaktifkan fitur ini berarti Google menggunakan konten Gmail dan Workspace pengguna untuk menyesuaikan pengalaman pengguna di seluruh aplikasinya, tetapi menurut perusahaan, hal itu sepenuhnya terpisah dari alur pelatihan Gemini.

Google menekankan personalisasi layanan dan pelatihan AI adalah dua proses yang berbeda.

Google Bantah Gugatan 

Namun, kepercayaan publik belum sepenuhnya pulih. Awal bulan ini, sebuah gugatan class action menuduh perusahaan tersebut melewati batas dengan memberi Gemini akses ke konten Gmail, Chat, dan Meet. Tetapi tuduhan langsung dibantah keras oleh Google.

Kontroversi ini muncul di saat Google sedang mempromosikan Gemini 3. Seiring dengan terintegrasinya perangkat-perangkat dalam layanan sehari-hari, membuat pengguna lebih sering memeriksa ulang pengaturan privasi mereka.

Cara Memeriksa dan Mematikan “Fitur Pintar” di Gmail

Bagi pengguna yang ingin memastikan pengaturan privasi tetap sesuai preferensi, berikut Langkah mematikan fitur pintar Gmail di dua Lokasi berbeda:

Langkah 1: Nonaktifkan fitur pintar di setelan Gmai, Chat, dan Meet

  • Buka Gmail di desktop atau aplikasi seluler.
  • Klik ikon Setting, pilih see all things atau menu atau opsi Setting.
  • Gulir ke bawah hingga menemukan bagian yang disebut smart features (fitur pintar) di Gmail, Chat, dan Meet.
  • Hapus tanda centang pada opsi fitur pintar.
  • Gulir ke bawah dan tekan Save Changes jika di desktop.

Langkah 2: Matikan fitur pintar Google Workspace

  • Masih dalam menu pengaturan, pilih menu fitur pintar Google Workspace.
  • Klik Manage Setting.
  • Pengguna akan melihat dua pilihan yaitu, fitur pintar di Google Workspace dan fitur pintar di produk Google lainnya.
  • Matikan keduanya.
  • Simpan perubahan.

Langkah 3: Verifikasi apakah keduanya sudah tidak aktif

  • Pastikan kedua tombol dalam posisi nonaktif.
  • Segarkan aplikasi Gmail atau keluar dan masuk kembali untuk mengonfirmasi perubahan tersimpan.

Google Uji Contacts Picker di Android 17, Aplikasi Kini Tak Bisa Akses Kontak Sembarangan

Di sisi lain, Google sedang menguji fitur baru bernama Contacts Pickerdan saat ini sedang dalam pengembangan awal Android 17. Fitur ini memberi kontrol lebih kuat kepada pengguna saat aplikasi minta akses ke daftar kontak.

Dikutip dari Android Authority via Digitaltrends, Senin (24/11/2025), Contacts Picker memungkinkan pengguna memilih kontak tertentu yang ingin dibagikan kepada aplikasi, bukan memberikan izin penuh terhadap seluruh daftar kontak.

Pengguna juga dapat menentukan informasi apa saja yang boleh dibagikan mulai dari nomor telepon, email, hingga detail lain sesuai kebutuhan.

Google menegaskan, data yang dibagikan bersifat sekali kirim, sehingga aplikasi tidak otomatis menerima pembaruan jika pengguna mengubah informasi kontak di kemudian hari.

Mekanisme ini mirip dengan Photo Picker yang sudah hadir sebelumnya di Android. Sistem akan memunculkan jendela khusus, dan pengguna cukup memilih data yang ingin dibagikan.

Atasi Masalah Privasi pada Akses Kontak

Selama ini, pengguna Android hanya bisa memilih antara memberikan akses penuh ke seluruh daftar kontak atau menolaknya. Kondisi tersebut mengumpulkan lebih banyak data dari yang sebenarnya dibutuhkan.

Dengan kehadiran Contacts Picker, aplikasi hanya dapat meminta data spesifik, misalnya nomor telepon atau alamat email saja. Developer pun tidak punya alasan lagi untuk meminta akses ke informasi lain seperti tanggal lahir atau alamat lengkap jika tidak diperlukan.

Meski begitu, Google belum menghapus total model izin yang lama, masih menargetkan versi Android sebelumnya tetap bisa meminta akses penuh ke kontak.

3 Fitur Google Vids Ini Tersedia Gratis untuk Semua Pengguna Gmail

Google mengembangkan beberapa fitur AI di platform penyuntingan video populernya, Google Vids. Perusahaan mengizinkan siapa pun yang memiliki alamat Gmail untuk mencobanya. Sebelumnya, fitur-fitur ini hanya tersedia untuk pengguna berbayar.

Dilansir ZDnet, Jumat (21/11/2025), Google menjelaskan bahwa tiga fitur Vids bertenaga AI kini tersedia bagi siapa saja.

Antara lain sulih suara yang dihasilkan AI, kemampuan untuk membersihkan audio guna menghilangkan keheningan dan kata-kata pengisi, serta penyuntingan gambar AI.

Berikut ini penjelasan mengenai cara kerja fitur-fitur tersebut:

Menghapus Jeda Panjang dan Kata Pengisi

Pemangkasan transkripsi adalah fitur yang dirancang untuk menyempurnakan klip rekaman dengan menghapus kata-kata pengisi seperti “um” atau “uh” dan jeda panjang.

Saat diuji menggunakan rekaman berisi banyak jeda dan kata pengisi, fitur ini langsung mengidentifikasi jumlah kesalahan tersebut dalam naskah transkripsi. Dengan satu klik, seluruh kata pengisi hilang dari rekaman, disusul penghapusan jeda panjang hanya dengan satu klik tambahan.

Video berdurasi 1 menit 25 detik pun terpangkas menjadi 1 menit 3 detik tanpa mengganggu alur penyampaian.

Meskipun beberapa potongan terdengar sedikit kasar, sebagian besar hasil akhir terlihat mulus dan lebih profesional. Pengguna ju...

Read Entire Article