Liputan6.com, Jakarta Kasus keguguran berulang sering kali membuat pasien kebingungan karena penyebabnya tidak terdeteksi melalui pemeriksaan rutin seperti USG. Namun, di teknologi yang makin mumpuni kini banyak kelainan rahim hanya bisa terlihat melalui histeroskopi.
Histeroskopi adalah prosedur dengan kamera kecil yang dimasukkan melalui leher rahim. Prosedur ini dapat memperlihatkan rongga rahim secara langsung dan detail sesuatu yang tidak dapat dicapai oleh pencitraan biasa seperti disampaikan dokter spesialis obstetri dan ginekologi subspesialis fertilitas endokrinologi reproduksi Gita Pratama.
Histeroskopi kerap menemukan polip kecil, perlengketan atau Asherman, septum, hingga sisa jaringan yang sebelumnya tidak terdeteksi.
“Kadang USG tampak normal, tetapi saat histeroskopi terlihat jelas ada kelainan yang dapat memicu keguguran berulang,” kata Gita.
Melalui visualisasi langsung, histeroskopi membuka peluang diagnosis lebih akurat pada pasien yang telah lama mencari penyebab keguguran tanpa hasil.
Mengapa Banyak Kelainan Rahim Tidak Terdeteksi?
Gita menilai bahwa keguguran berulang tidak hanya disebabkan faktor hormonal atau genetik, tetapi juga kelainan struktural dalam rahim.
Masalahnya, sebagian kelainan ini berukuran sangat kecil sehingga tidak terlihat di USG. Pada pemeriksaan imaging, kelainan tersebut kadang tampak seperti jaringan normal.
“Ada polip tipis, adhesi ringan, atau septum yang posisinya tersembunyi. Ini tidak selalu tampak di USG, tapi bisa mengganggu implantasi embrio,” jelas pria yang sehari-hari praktik di RS Pondok Indah IVF Centre Jakarta.
Histeroskopi memungkinkan dokter melihat warna, bentuk, dan permukaan jaringan rahim secara detail termasuk lipatan halus di dalam rongga. Temuan seperti endometritis kronis, jaringan bekas kuret, hingga miom yang menonjol ke rongga rahim juga dapat terlihat lebih jelas.
Dengan kemampuan ini, histeroskopi menjadi prosedur yang sangat penting bagi pasien yang mengalami keguguran berulang tanpa penyebab yang jelas.
Histeroskopi Lebih Akurat & Efektif
Gita menjelaskan bahwa ada dua jenis histeroskopi, yaitu office histeroskopi dan operatif histeroskopi. Office histeroskopi dilakukan tanpa bius, bersifat diagnostik, dan memungkinkan dokter melihat kondisi rahim secara cepat.
Operatif histeroskopi berfungsi untuk tindakan perbaikan seperti mengangkat polip, memotong septum, hingga melepas perlengketan.
“Keunggulan histeroskopi adalah kami bisa langsung memperbaiki kelainan yang ditemukan. Tidak perlu prosedur terpisah, sehingga waktu pasien lebih efisien,” kata Gita.
Pada kasus keguguran berulang, kemampuan ini menjadi sangat penting. Banyak pasien akhirnya mendapatkan kehamilan yang berhasil setelah tindakan perbaikan dilakukan melalui histeroskopi. Prosedur ini juga minim luka karena tidak memerlukan sayatan di perut dan waktu pemulihannya cepat.
Harapan Baru untuk Pasien dengan Riwayat Keguguran Berulang
Keguguran berulang sering menimbulkan frustasi karena pasien merasa telah melakukan berbagai pemeriksaan namun tetap tidak menemukan penyebab pasti.
Dengan semakin berkembangnya teknik histeroskopi, dokter melihat harapan baru bagi pasien yang menghadapi situasi ini.
“Kadang hanya satu kelainan kecil yang menjadi penyebab gagalnya kehamilan berulang kali. Begitu diperbaiki melalui histeroskopi, peluang kehamilan meningkat signifikan,” ujar Gita.
Ia menambahkan bahwa histeroskopi tidak hanya akurat tetapi juga aman dan dilakukan secara minimal invasif. Selain membantu pasien infertilitas, prosedur ini juga bermanfaat pada kasus perdarahan tidak normal, sisa kehamilan, hingga kegagalan IVF berulang.
Dengan visualisasi yang jauh lebih jelas dibanding pemeriksaan lain, histeroskopi kini dipandang sebagai langkah penting bagi pasien yang ingin mengetahui penyebab keguguran berulang dan meningkatkan peluang kehamilan yang berhasil.

2 weeks ago
9
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5226660/original/050701400_1747753465-steptodown.com913068.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5434583/original/072066700_1764934343-lovely.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5434561/original/060399200_1764932683-Benny__2_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434166/original/027877400_1764916857-kekerasan_pada_balita.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5430980/original/008426800_1764685937-1-Presentasi_HIFU__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5341392/original/064080400_1757311672-high-angle-doctor-explaining-anatomy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5273445/original/090665800_1751622471-jota_4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5426791/original/024464800_1764317618-8.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433778/original/099293100_1764898503-Verrell_Bramasta.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5428829/original/010409100_1764564620-6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4942587/original/057574000_1726109875-Picsart_24-09-12_09-29-11-684.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4557855/original/082113100_1693419690-winter.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5341790/original/035452100_1757327420-529337290_17955797918989784_1820449023470465638_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5433783/original/008913600_1764900021-mbg_purwokwerto.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4807183/original/066488300_1713543479-oil-diffuser-near-burning-candles-aromatherapy-health-care-concept_169016-8495.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1659727/original/073811900_1501062335-CDR772103__National_Cancer_Institute.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5334428/original/084075100_1756715756-asian-researcher-in-laboratory-from-back.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5240091/original/010367000_1748869926-Mencuci_tangan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4331303/original/047535800_1676955917-memory-concept-with-sculpture-brain.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3514141/original/067492100_1626602154-Ilustrasi_vitamin_atau_Obat.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5379583/original/008279300_1760351169-Artboard_1_copy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5378189/original/057508300_1760218015-AP25284765147801__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5348124/original/066186800_1757768591-persebaya.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5367784/original/099774300_1759313808-Sherhan-Kalmurza.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5377650/original/070250500_1760140104-AP25283706908321.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5277047/original/083807100_1751975773-Sakit_mag.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5325476/original/093684600_1755998966-MPL_ID_S16_01.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5376773/original/003374000_1760018952-yaniv-knobel-UvkIx6DMTMk-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4975262/original/049835800_1729563717-trombosit-adalah.jpg)
![[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: Wamenkes Baru dan Eliminasi Tuberkulosis](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/y0KuB7erhDJ6TbtDuKZCqONsZYw=/1200x675/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5376817/original/095760700_1760054336-WhatsApp_Image_2025-10-09_at_4.52.47_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5369643/original/010833600_1759476021-IMG-20251003-WA0016.jpg)


English (US) ·