Kanker Payudara Stadium Awal Tak Timbulkan Rasa Nyeri, YKPI Ingatkan Perempuan Rajin SADARI

Liputan6.com, Jakarta Kanker payudara stadium awal tidak menimbulkan rasa sakit atau nyeri. Alhasil, banyak perempuan mengetahui saat kanker payudara sudah stadium lanjut seperti disampaikan Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Linda Amalia Sari.

Linda yang juga survivor kanker payudara mengatakan bahwa dulu tidak merasakan ada rasa sakit atau nyeri. Semua terasa normal sehingga banyak perempuan tidak terpikir untuk memeriksakan payudaranya.

“Kanker payudara dalam stadium awal tidak ada rasa sakit. Itu yang menjadi concern kita. Kita biasa-biasa aja, saya juga alami, nggak ada sakitnya, nggak ada apa-apanya, kita beraktivitas seperti biasa," tutur wanita yang pernah menjabat sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II,

Namun, ketika melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri), sering ditemukan benjolan kecil yang tetap berada pada posisi yang sama selama 1 atau 2 bulan bahkan 3 bulan. 

Jika benjolan tidak menghilang dan menetap, harus segera dilakukan pemeriksaan medis meski tidak merasakan sakit atau nyeri seperti pesan Linda.

Linda menjelaskan, masih banyak perempuan yang takut terkait kanker payudara. Misalnya membayangkan efek kemoterapi identik dengan botak, sakit, dan muntah-muntah. Ditambah lagi di film-film sering digambarkan penderita kanker payudara dengan kepala botak dan kondisi seolah menunggu ajal.

Image di atas menimbulkan ketakutan berlebihan sampai-sampai perempuan pilih tidak memeriksakan diri, meski ada gejala fisik nyata seperti benjolan.

Menurut Linda perawatan kanker payudara saat ini sudah lebih maju. Banyak pasien yang menjalani kemoterapi dan radiasi masih bisa beraktivitas seperti biasa.

Mengenai biaya pengobatan, pemerintah juga memfasilitasi lewat skema JKN yang diselenggarakan BPJS Kesehatan.

Ketiadaan rasa sakit juga mendorong perempuan untuk menyembunyikan kondisi dari keluarga. Linda megungkapkan banyak perempuan takut dianggap lemah, merasa malu, atau takut ditinggalkan suami jika benar-benar terdiagnosis kanker. 

Mereka juga khawatir anak-anak akan takut kehilangan ibunya jika mendengar kata “kanker”. Alhasil, benjolan dibiarkan tanpa penanganan.

Sudah mendapati ada benjolan tapi menunda berobat malah akan memperburuk kondisi. Waktu dua minggu saja bisa mengubah kondisi, apalagi dua bulan atau lebih kata Linda. 

Jika kanker sudah melekat ke tulang atau menyebar ke bagian lain, kondisi akan semakin sulit dan mempersulit kerja dokter. Oleh karena itu, meskipun tidak terasa sakit  benjolan harus segera diperiksa. 

Untuk membantu pasien keluar dari fase pengabaian, YKPI memiliki pendamping pasien kanker payudara yang bersertifikat. Mereka melakukan pendekatan langsung kepada pasien dan keluarga, termasuk datang ke rumah jika area masih terjangkau.