Kapan Doni Monardo Meninggal Dunia? Publik Kembali Mencari Sosoknya di Tengah Bencana Banjir Bandang Sumatera

Liputan6.com, Jakarta - Nama Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. H.C. Doni Monardo kembali menjadi perbincangan hangat dan bertengger di Google Trends pada Selasa, 2 Desember 2025. Kemunculan sosok mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini disebabkan oleh kerinduan publik akan kepemimpinannya di tengah tragedi banjir bandang Sumatera yang melanda sejak 26 November 2025. Dalam situasi bencana seperti ini, kehadiran Doni Monardo sangat dinantikan untuk mengumumkan status bencana nasional serta perkembangan terkini dari peristiwa tersebut.

Doni Monardo, yang pernah menjabat sebagai Kepala BNPB, meninggal dunia pada Minggu, 3 Desember 2023, sekitar pukul 17.35 WIB. Informasi tersebut didapatkan Health Liputan6.com dari staf khusus Kepala BNPB periode 2019-2021, Egy Massadiah.

Sebelum berpulang, Doni Monardo sempat menjalani perawatan intensif di Ruang ICU RS Siloam Semanggi, Jakarta, sejak 20 September 2023. Pada akhir Oktober 2023, Egy Massadiah menyatakan bahwa kondisi Doni Monardo dalam keadaan stabil, meskipun detail penyakit yang dideritanya tidak diungkapkan kepada publik. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) juga sempat menjenguk Doni Monardo di RS Siloam pada 7 November 2023, selama 30 menit, dan mendoakan kesembuhannya.

Doni Monardo meninggal dunia di RS Siloam dan jenazahnya dilepas secara militer dari rumah duka menuju Mako Kopassus Cijantung. Ia kemudian dimakamkan pada Senin, 4 Desember 2023, di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Sebelum tutup usia, Doni Monardo menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) untuk periode 2021-2026. Sebagai Kepala BNPB, Doni Monardo dilantik oleh Presiden Jokowi pada Januari 2019 dan menjabat selama dua tahun hingga 2021.

Dia dikenal sebagai salah satu inisiator pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Atas kontribusinya dalam penanggulangan COVID-19, Doni Monardo mendapatkan penghargaan dari Presiden Jokowi pada Maret 2023.

Dia menerapkan strategi pentahelix yang menekankan semangat gotong royong seluruh sumber daya, melibatkan pemerintah daerah, masyarakat setempat, pakar, akademisi, media, hingga sektor wisata.

Selain itu, Doni Monardo juga pernah menyuarakan bahaya merkuri yang dapat mengancam kesehatan manusia, menyebabkan gangguan otak dan mental, serta masalah perkembangan otak janin pada wanita hamil.

Sebelum menjabat Kepala BNPB, Doni Monardo memiliki jenjang karier militer yang cemerlang, termasuk menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) untuk Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengenang Doni Monardo sebagai sosok yang berintegritas dan sangat dibutuhkan oleh negara.

Doni Monardo lahir pada 10 Mei 1963 di Cimahi, Jawa Barat, dengan darah asli Minang dari kedua orang tuanya. Masa kecilnya dihabiskan dengan sering berpindah tempat karena pekerjaan ayahnya sebagai prajurit.

Dia kemudian lulus dari Akademi Militer pada tahun 1985. Sebagai perwira tinggi TNI, Doni Monardo sangat konsisten dalam aksi penanaman pohon dan kepedulian terhadap lingkungan hidup.

Atas dedikasi dan kontribusinya di bidang ilmu lingkungan dan sumber daya alam, Doni Monardo pernah mendapatkan gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dari IPB University.

Berikut adalah sejumlah posisi penting yang pernah dijabat oleh Doni Monardo:

• Danyon-11 Grup-1/Kopassus
• Danyonif 900/Raider (1999-2001)
• Dandenma Paspampres
• Wassops Danpaspampres
• Danbrigif Linud 3/Tri Budi Sakti (2008)
• Dan Grup A Paspampres (2008-2010)
• Danrem 061/Surya Kencana (2010-2011)
• Wadanjen Kopassus (2011-2012)
• Danpaspampres (2011-2012)
• Danjen Kopassus (2014-2015)
• Pangdam XVI/Pattimura (2015-2017)
• Pandam III/Siliwangi (2017-2018)
• Sesjen Wantannas (2018)
• Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (2019-2021)