Kasus DBD Masih Tinggi, Kemenkes Dorong Kolaborasi Masyarakat Menuju Nol Kematian Dengue 2030

4 weeks ago 12
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Kasus DBD (demam berdarah dengue) di Indonesia masih tinggi. Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Murti Utami, melaporkan bahwa hingga tahun 2025 tercatat 131.393 kasus dengue dengan 544 kematian.

Angka tersebut dinilai memprihatinkan. Menurut Murti, Indonesia termasuk salah satu negara dengan jumlah kasus dengue tertinggi di dunia. Oleh sebab itu, Kemenkes mendukung inisiatif Koalisi Bersama Lawan Dengue, yang menargetkan nol kematian akibat dengue pada 2030.

"Kalau lihat dari komitmen global, angka kematian harus zero death di tahun 2030. Kita juga ingin menurunkan angka kesakitan minimal 25 persen," ujar Murti dalam acara Dialog Kebijakan bertajuk 'Membangun Sistem Pelaporan dan Peringatan Dini yang Terintegrasi Menuju Indonesia Zero Dengue Death 2030' di Gedung MPR RI pada Rabu, 5 November 2025.

Dalam kesempatan yang sama, staf program epidemiologi unit gawat darurat WHO, Endang Widuri Wulandari, menegaskan, Indonesia berada di urutan kedua dunia dalam jumlah pelaporan kasus dengue.

"Kasus di Indonesia sangat besar. Dalam global dashboard, Indonesia menempati posisi kedua untuk jumlah pelaporan terbanyak, dan tingkat fatalitasnya juga masih menjadi perhatian global," kata Endang.

Pemberantasan Sarang Nyamuk

Endang mengatakan bahwa inti dari penurunan kasus dengue adalah dengan memberantas sarang nyamuk. Dengan demikian, WHO merekomendasi pemberdayaan masyarakat untuk mengeliminasi sarang nyamuk yang menjadi penyebab utama dengue.

"Intinya itu kita menyarankan tentang pemberantasan sarang nyamuk yang juga kita harus mengikutsertakan seluruh lapisan masyarakat. Jadi, pemberdayaan masyarakat dan komunikasi risiko. Ini sangat penting sekali untuk dapat kita kedepankan bagaimana masyarakat mengetahui cara untuk pemberantasan sarang nyamuk," ujarnya.

Meski begitu, Endang menilai bahwa kurangnya wawasan terkait pemberantasan sarang nyamuk masih sering dialami oleh masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat harusnya melalui proses pengawasan yang kolaboratif. Sehingga, upaya penurunan kasus dengue bisa mencapai target secara efektif.

Pengawasan Berbasis Kolaboratif

Menurut Endang, masyarakat tidak hanya menjadi pelaku pemberantasan sarang nyamuk. Melalui pengawasan berbasis kolaboratif, masyarakat juga dapat terlibat dalam pemberdayaannya.

"Kita lihat juga lingkungan-lingkungannya di masyarakat. Apakah masyarakat juga dapat berpartisipasi melalui community-based surveillance atau pemberdayaan surveillance yang melibatkan masyarakat. Itu juga bisa kita satukan di dalam collaborative surveillance," ujarnya.

Lebih lanjut, Endang menambahkan bahwa pengawasan kolaboratif ini juga dilakukan untuk melihat karakteristik dan stereotip dengue secara lebih mendalam.

Melalui deteksi dini dan respons terhadap kasus yang dilaporkan, upaya pengendalian tidak hanya berdampak pada dengue tetapi juga penyakit-penyakit lain.

Dengan begitu, Endang mengukur bahwa pengawasan kolaboratif ini juga menghasilkan pengendalian dengue secara garis besar dan terintegrasi.

Manajemen Kasus Dengue

Endang memaparkan beberapa upaya pengendalian kasus terhadap dengue. Menurutnya, tenaga kesehatan perlu menyadari dan lebih tanggap terhadap adanya peningkatan kasus pada periode-periode tertentu.

Sebagai penyakit yang berkaitan erat dengan iklim, lanjut Endang, data kasus dengue harus disatukan mulai dari epidemiologi hingga data iklim. Hal ini dapat memprediksi peningkatan dan dapat dilakukan mitigasi sebagai bentuk pencegahan.

Lebih lanjut, Endang menjelaskan bahwa pengendalian dengue juga dapat dilakukan dengan meningkatkan komunikasi terkait risiko yang melibatkan masyarakat.

Dalam upaya komunikasi risiko ini, hal yang menjadi topik utama diskusi adalah kondisi lingkungan. Sehingga, upaya pengawasan kolaboratif dapat menanggulangi jumlah kasus dengan strategi-strategi tertentu.

"Kemudian tadi risk komunikasi dan community engagement untuk seluruh pengendalian dengue. Apakah itu di daerah silvating area, perbatasan antara hutan dengan daerah pemukiman penduduk di pedesaan, apakah itu daerah pedesaan ataupun perkotaan. Dimana strateginya harus disesuaikan dengan konteks yang ada," pungkasnya.

Read Entire Article