Beijing (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China mengatakan pengerahan kapal-kapal militer mereka di perairan Asia Timur adalah tindakan yang sah.
"China berkomitmen pada kebijakan pertahanan nasional yang bersifat defensif," kata Lin Jian, juru bicara Kemlu China, pada Jumat (5/12).
China dikabarkan telah mengerahkan lebih dari 100 kapal angkatan laut dan penjaga pantai di perairan Asia Timur di tengah ketegangan diplomatik dengan Jepang.
Menurut media, kapal-kapal militer China terlihat di perairan yang membentang dari bagian selatan Laut Kuning hingga ke bagian Laut China Selatan yang disengketakan.
"Pihak-pihak terkait tidak perlu bereaksi berlebihan dan menafsirkan secara berlebihan, apalagi membuat tuduhan yang tidak berdasar," kata Lin.
Dia juga menyebutkan hasil pertemuan antara Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu di Moskow pada 2 Desember.
China dan Rusia, kata Lin, berkomitmen untuk terus bekerja sama mencegah tindakan provokatif kekuatan sayap kanan Jepang yang dianggap merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan, serta berupaya menghidupkan kembali militerisme.
"China dan Rusia sepakat tegas menolak upaya kebangkitan kembali fasisme dan militerisme Jepang," katanya.
Menurut Lin, China dan Rusia juga berkomitmen pada tanggung jawab bersama sebagai negara besar dan anggota tetap Dewan Keamanan PBB untuk menegakkan perdamaian dan keamanan dunia serta membela kebenaran sejarah dan keadilan internasional.
China telah meningkatkan pengerahan kapal militer sejak 14 November setelah memanggil Duta Besar Jepang Kenji Kanasugi untuk memprotes pernyataan Perdana Menteri Sanae Takaichi bahwa Jepang bisa merespons secara militer jika Taiwan diserang.
China dikabarkan pula geram dengan pernyataan Taiwan yang berencana menambah anggaran pertahanan sebesar 40 miliar dolar AS (sekitar Rp667 triliun) untuk menghadapi China.
Bersamaan dengan pengerahan pesawat tempur, beberapa kapal perang China dikabarkan telah melakukan simulasi serangan terhadap kapal-kapal asing jika konflik benar-benar terjadi.
Baca juga: China kerahkan 100 kapal: Ketegangan perairan Asia Timur meningkat
Baca juga: Sebut keamanan di Jepang buruk, China keluarkan peringatan baru
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.





















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5379583/original/008279300_1760351169-Artboard_1_copy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5378189/original/057508300_1760218015-AP25284765147801__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5348124/original/066186800_1757768591-persebaya.jpg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5367784/original/099774300_1759313808-Sherhan-Kalmurza.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5377650/original/070250500_1760140104-AP25283706908321.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5277047/original/083807100_1751975773-Sakit_mag.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5325476/original/093684600_1755998966-MPL_ID_S16_01.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5369643/original/010833600_1759476021-IMG-20251003-WA0016.jpg)


![[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: Wamenkes Baru dan Eliminasi Tuberkulosis](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/y0KuB7erhDJ6TbtDuKZCqONsZYw=/1200x675/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5376817/original/095760700_1760054336-WhatsApp_Image_2025-10-09_at_4.52.47_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4975262/original/049835800_1729563717-trombosit-adalah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5376773/original/003374000_1760018952-yaniv-knobel-UvkIx6DMTMk-unsplash.jpg)

English (US) ·