Kronologi Ibu Hamil Meninggal di Papua Menurut Hasil Investigasi Kemenkes RI

1 week ago 8
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Mutu Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes RI, Yuli Astuti Saripawan, mengungkapkan kronologi ibu hamil yang meninggal setelah ditolak sejumlah rumah sakit di Papua. Saat melakukan kunjungan ke rumah sakit Yowari, tim investigasi menemukan data bahwa mendiang Irene Sokoy telah melakukan prosedur antenatal care (ANC) atau pemeriksaan kehamilan rutin.

"Jadi, dari data tersebut kita ketahui bahwa pasien tersebut sudah melakukan ANC di puskesmas, kemudian dia satu kali melakukan pemeriksaan di dokter spesialis obgyn yang ada di Yowari. Riwayatnya bahwa Ibu ini melahirkan normal sebelumnya, tapi kondisinya bahwa bayinya itu besar, seperti itu," kata Sari dalam konferensi pers Hasil Investigasi Penolakan Pasien Darurat di Papua pada Kamis, 27 November 2025.

Pada tanggal 16 November, Irene diketahui kembali ke RS Yowari dengan keadaan sakit dan ingin melahirkan di rumah sakit tersebut. Namun, kekosongan dokter spesialis obgyn membuat Irene harus ditangani dengan bidan.

"Ditolong kurang lebih 5 jam tidak bisa, kemungkinan karena bayinya besar, terjadi komplikasi, disarankan untuk dilakukan sesar," ujarnya.

Sari menambahkan bahwa pasien dirujuk ke rumah sakit Dian Harapan untuk dilakukan operasi sesar. Sayangnya, pasien kembali ditolak akibat ketiadaan dokter anestesi dan ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) sudah penuh.

Selanjutnya

Lebih lanjut, Sari mengatakan bahwa pasien kembali dirujuk ke RS Abepura dan kembali menerima penolakan. Menurut investigasi, saat itu sarana dan prasarana operasi tidak memadai karena adanya renovasi. Sehingga pasien tidak dapat dioperasi di rumah sakit tersebut.

Kemudian pasien berpindah lagi ke RS Bhayangkara di Jayapura. Dia mengatakan bahwa dokter obgyn dan anestesi ada di rumah sakit itu, tapi ruang inap kelas tiga tidak tersedia.

Setelah itu, pasien disarankan untuk masuk ke ruang rawat inap VIP yang kisaran administrasinya Rp 3-4 juta. Karena masalah ekonomi, pasien dirujuk lagi ke rumah sakit lain.

“Di perjalanan, pasien tersebut terjadi kejang. Kemudian diputuskan sama bidan mencari, terdekat balik lagi ke rumah sakit Bhayangkara tersebut,” ujarnya.

Meskipun sudah dilakukan penanganan oleh tenaga kesehatan, Sari mengatakan bahwa pasien sudah tidak bisa ditolong sehingga dinyatakan meninggal dunia.

Sanksi Tegas Untuk Pihak Rumah Sakit

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan untuk Dinas Kesehatan Papua memperbaiki pelayanan kesehatan di tiap rumah sakit setempat. Hal ini dilakukan supaya tidak terjadi lagi kasus serupa.

“Termasuk memberikan sanksi. Karena di undang-undang kesehatan yang baru, sanksinya jelas itu ‘bagi pimpinan rumah sakit yang tidak melayani pasien di masa kegawatdaruratan’. Kan itu harus dilayani, dan BPJS pasti akan membayar. Jadi tidak ada alasan bahwa itu tidak terlayani,” ujarnya.

Budi menambahkan, advokasi Kemenkes dengan Kepala Dinas Kesehatan di setiap daerah terus dilakukan. Katanya, Kemenkes akan terus memonitor pelaksanaan dan hasil pemeriksaan ini lebih lanjut. Dalam tiga bulan, Kemenkes akan datang ke Papua untuk memantau secara langsung.

Menimpali hal tersebut, Dirjen Kesehatan Lanjutan Kemenkes, Azhar Jaya mengungkapkan bahwa tindakan rumah sakit yang menolak pasien gawat darurat merupakan pelanggaran undang-undang.

Oleh karena itu, Dinas Kesehatan selaku pihak pemberi izin rumah sakit harus melakukan pendalaman kasus lebih lanjut.

“Sanksi ini mulai dari yang terberat pencabutan izin rumah sakit sampai dengan pembinaan-pembinaan yang lebih lagi dilakukan termasuk kepada direktur dan penanggung jawab rumah sakit tersebut,” jelasnya.

Read Entire Article