Polip dan Miom di Rongga Rahim Kerap Tak Terdeteksi, Bisa Sebabkan Sulit Hamil

2 weeks ago 12
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Kehadiran polip dan miom di rahim atau perlengketan ternyata dapat menjadi penyebab sulit hamil, keguguran berulang, hingga kegagalan program bayi tabung (IVF). 

Banyak kasus infertilitas yang tidak terdeteksi pada pemeriksaan awal, padahal gangguan pada rongga rahim dapat menghambat proses menempelnya embrio meskipun kualitas sel telur maupun sperma baik seperti disampaikan Dr. dr. Gita Pratama, Sp.OG(K), Subsp. FER., M.Rep.Sc dari RS Pondok Indah IVF Centre.

Guna mengetahui penyebab tersebut terkadang tidak bisa dengan cara USG. Maka diperlukan tindakan lanjutan yakni  histeroskopi muntuk melihat kondisi rahim secara langsung. 

“Histeroskopi itu seperti teropong rahim kita bisa tahu apa yang terjadi di dalamnya secara real time, kadang dari USG terlihat polip, tapi saat diteropong ternyata tidak ada, atau justru ditemukan kelainan yang tidak terdeteksi sebelumnya,” jelasnya. 

Pemeriksaan ini menjadi penting terutama pada kasus infertilitas tanpa sebab jelas atau pasien IVF yang sudah berkali-kali gagal.

Peran Histeroskopi untuk Mendeteksi Kelainan Rahim Penyebab Infertilitas

Histeroskopi menjadi pemeriksaan yang semakin sering direkomendasikan pada pasien infertilitas karena mampu menilai kondisi rongga rahim secara langsung dan akurat. 

Kelainan seperti polip, miom submukosa, perlengketan atau Asherman syndrome, septum rahim, hingga infeksi endometrium sering kali menjadi penyebab embrio gagal menempel.

“Kalau ada benda asing atau penyakit di rongga rahim, embrio biasanya tidak mau menempel. Bisa tidak hamil sama sekali atau akhirnya gugur,” jelas Gita.

Jenis histeroskopi dibagi dua:

1. Office Histeroskopi: dilakukan tanpa bius, hanya menggunakan analgesik ringan. Tindakan berlangsung 10–15 menit dan pasien dapat langsung pulang.

2. Operatif Histeroskopi: dilakukan dengan bius bila ada kelainan yang harus diangkat, seperti miom besar atau septum rahim.

“Yang kecil-kecil bisa langsung kita potong tanpa bius, tapi kalau polip besar atau miom, itu harus operatif karena waktu tindakan lebih lama dan alatnya berbeda,” jelas Gita.

Melalui prosedur ini, dokter bisa menentukan penyebab infertilitas secara lebih tepat dan menyusun rencana terapi yang optimal sebelum pasien menjalani program hamil atau IVF.

Polip, Miom, hingga Asherman Syndrome: Kelainan Kecil yang Berpengaruh Besar

“Kalau polip kecil, kita bisa langsung potong waktu itu juga. Pasien tidak perlu dibius,” ujarnya. Namun pada polip besar atau multipel, tindakan operatif diperlukan.

Miom submukosa merupakan tantangan tersendiri karena memiliki konsistensi keras seperti otot.

“Miom itu keras, jadi tidak bisa dipotong dengan alat biasa. Harus dengan alat khusus dan dalam kondisi pasien dibius,” jelasnya. 

Miom di rongga rahim kerap menyebabkan perdarahan sangat banyak dan berkepanjangan hingga anemia. Kelainan lain yang sering dijumpai adalah Asherman syndrome, yaitu perlengketan dinding rahim akibat komplikasi kuretase. 

“Kalau lengket berat, menstruasinya bisa sangat sedikit bahkan tidak keluar sama sekali,” kata Gita.

Kondisi ini membuat janin sulit menempel dan meningkatkan risiko keguguran berulang. Septum rahim adalah kelainan bawaan yang membagi rongga menjadi dua juga menjadi penyebab infertilitas dan persalinan prematur. Semua kelainan ini dapat diidentifikasi dan diperbaiki melalui histeroskopi.

Ada Infeksi Rahim yang Hanya Terlihat Melalui Histeroskopi

Selain kelainan struktural, Gita menjelaskan adanya kondisi yang sering terlewatkan, yaitu endometritis kronik, infeksi ringan pada dinding rahim yang tidak menimbulkan gejala jelas.

“Ini salah satu penyakit yang sangat sulit didiagnosis tanpa histeroskopi. Pasien biasanya tidak merasa apa-apa, tidak ada nyeri, tidak ada perdarahan abnormal,” ungkapnya.

Saat di teropong, endometritis tampak sebagai kemerahan pada dinding rahim disertai bintil-bintil kecil atau mikropolip. Kondisi ini sangat berpengaruh pada peluang keberhasilan implantasi embrio, terutama pada program IVF.

“Kadang pasien sudah beberapa kali IVF dengan embrio bagus, tapi tetap gagal. Setelah histeroskopi, baru ketahuan ada infeksi atau kelainan kecil yang selama ini tersembunyi,” ujar Gita.

Setelah perbaikan, pasien biasanya diberikan terapi lanjutan seperti pemasangan IUD khusus sebagai barrier anti perlengketan, antibiotik, atau hormon sesuai kebutuhan. Tujuannya memastikan rongga rahim kembali optimal untuk kehamilan.

“Rongga rahim harus dalam kondisi terbaik untuk menerima embrio. Kelainan kecil saja bisa membuat kehamilan sulit terjadi,” tutupnya

Read Entire Article