Stroke Ringan Belum Tentu Ringan, Dokter Ingatkan Bahaya Gejala yang Sering Dianggap Sepele

1 month ago 22
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Gejala seperti kebas mendadak, bicara pelo, atau cadel seringkali dianggap hal biasa. Padahal, kondisi itu bisa menjadi tanda awal stroke ringan yang berisiko berkembang menjadi stroke berat jika tidak segera ditangani.

Dokter Spesialis Neurologi Subspesialis Neurovaskular, Intervensi, Otologi Pencitraan, Oftalmologi dari RS Pondok Indah - Pondok Indah, dr. Bambang Tri Prasetyo, Sp.N, Subsp. N.I.O.O. (K), FINS, mengatakan, gangguan pada saraf akibat stroke sebenarnya bisa dikenali dari wajah dan gerak tubuh.

"Kadang-kadang dianggapnya sepele, contoh bicaranya cadel atau lidah terasa tebal. Padahal, itu sudah bisa jadi tanda stroke," ujarnya kepada Health Liputan6.com di sela-sela diskusi World Stroke Day pada Selasa, 28 Oktober 2025.

Dia, menjelaskan, gejala stroke bisa dideteksi secara sederhana dengan metode FAST (Face, Arm, Speech, Time). Caranya, perhatikan apakah wajah tampak mencong, tangan sulit digerakkan, atau bicara terdengar tidak jelas.

"Dari wajah saja sudah bisa terlihat. Misalnya mulut pasien mencong, banyak mengeluarkan air liur, atau matanya tidak bisa melirik ke samping. Kalau sudah begitu, harus segera diperiksa, terutama di IGD," katanya.

Promosi 1

Hal-Hal yang Bisa Dilakukan untuk Diagnosis Stroke

Lebih lanjut, Bambang mengatakan bahwa langkah awal diagnosis stroke adalah pemeriksaan CT Scan untuk melihat kondisi jaringan otak.

"CT scan tujuannya satu, menilai ada perdarahan atau tidak. Kalau tidak ada, baru kita curigai stroke sumbatan," ujarnya.

Bila fasilitas rumah sakit memadai, pemeriksaan bisa dilanjutkan dengan MRI dan MRA kepala tanpa kontras.

Pemeriksaan ini, kata Bambang, memberikan gambaran lebih detail mengenai lokasi dan luas sumbatan pembuluh darah di otak.

"Dari MRI bisa terlihat jaringan otaknya, sumbatannya di mana, seberapa luas. Sedangkan MRA memperlihatkan pembuluh darah dari leher sampai otak," tambahnya.

Dengan hasil tersebut, dokter dapat menentukan apakah kondisi pasien tergolong ringan atau berat.

"Mungkin pasien hanya terlihat bicara pelo, tapi dari hasil MRI ternyata sumbatannya luas. Jadi kita tidak bisa langsung bilang itu ringan," katanya.

Stroke Ringan Belum Tentu Aman

Bambang, menegaskan, meskipun gejalanya tampak ringan, stroke tetap bisa berbahaya. Hal ini karena otak memiliki sistem pembuluh darah cadangan, atau collateral system, yang bisa menyamarkan tingkat keparahan stroke.

"Kadang pasien datang hanya dengan keluhan lemas sebelah kiri atau kanan. Dia masih bisa jalan dan bicara, tapi dari MRI terlihat pembuluh darah besar tertutup. Artinya sumbatannya berat," ujarnya.

Dia juga menjelaskan pentingnya mengenali golden period atau waktu emas dalam penanganan stroke. Dalam empat setengah jam pertama, pasien masih bisa mendapatkan terapi trombolisis intravena untuk membuka sumbatan.

Jika lewat dari waktu itu, tindakan bisa dilanjutkan dengan intervensi melalui kateter hingga 24 jam.

"Setelah empat setengah jam, masih ada pilihan tindakan dengan catheter atau cerebral DSA, plus minus trombolisis intra-arterial dan trombectomy. Jadi ada langkah-langkah lanjutan tergantung kondisi pasien," katanya. 

Jangan Tunggu Berat

Bambang menyoroti masih banyak masyarakat yang menyepelekan gejala awal stroke karena merasa tubuh masih berfungsi normal. Padahal, hasil bisa menunjukkan kerusakan otak yang luas meski gejalanya tampak ringan.

"Kadang pasien bilang hanya merasa pelo atau tangannya sedikit berat. Tapi, setelah dibuktikan lewat foto otak, sumbatannya sudah banyak. Jadi meskipun gejalanya ringan, tetap harus segera diperiksa," tambahnya.

Oleh sebab itu, Bambang mengingatkan pentingnya pemeriksaan dini dan gaya hidup sehat untuk mencegah stroke.

"Kalau kita bisa kendalikan faktor risikonya, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol, risiko stroke bisa turun lebih dari 50 persen," katanya.

Dia kembali mengingatkan untuk jangan tunggu berat baru ke rumah sakit. "Kalau ada tanda-tanda, segera periksa ke IGD agar bisa ditangani sebelum terlambat," pungkasnya.

Read Entire Article